Monday, April 07, 2014

Kesan Ibadat dalam diri insan...

Dalam tafsirnya Mukhtasar Ibnu Katsir, As Shabouni menjelaskan tentang pengertian al Ibadah sebagai :

هي ما يجمع كمال المحبة والخضوع والخوف

" Apa sahaja ( samaada perlakuan hati, perkataan dan perbuatan ) yang menghimpunkan kesempurnaan kecintaan, ketundukan dan ketakutan ( kepada Allah ). "

Justeru, istiqamah dalam ibadahmembawa kesan yang besar dalam diri seorang muslim pada hatinya..pada tutur katanya dan juga tingkah laku perlakuan hidupnya.

Firman Allah ta'ala :
مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّـهِ ۚ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ ۖ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّنَ اللَّـهِ وَرِضْوَانًا ۖ سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ السُّجُودِ ۚ ذَٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ ۚ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَىٰ عَلَىٰ سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ ۗ وَعَدَ اللَّـهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا ﴿٢٩﴾

Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.

Al Fath : 29

Inilah tasawwur...gambaran lengkap dan indah hasil ibadah yang dirakamkan oleh Allah Rabbul Jalil terhadap generasi agung para sahabat Ar Rasul SAW.

Bermula dari ' keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka '...' mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya ' sehinggalah  ' tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud '... semuanya itu menggambarkan kesan yang menyeluruh dan sempurna kesan ibadah kepada diri dan keperibadian generasi para sahabat ridhwanullahi ' alaihim ajma'ien.

قال بن كثير رحمه الله في تفسيره لهذه الآية

وقوله جل جلاله: { سيماهم في وجوههم من أثر السجود } قال ابن عباس : يعني السمت الحسن، وقال مجاهد : يعني الخشوع والتواضع ، وقال السدي: الصلاة تحسّن وجوههم، وقال بعض السلف: من كثرت صلاته بالليل حَسُن وجهه بالنهار

Ibnu Katsir mentafsirkan ( سيماهم في وجوههم من أثر السجود ): Ibnu Abbas berkata : ' keperibadian yang baik ', Mujahid mentafsirkannya sebagai ' khusyu' dan tawadhu', as Siddi pula berkata ' Solat mengelokkan wajah-wajah mereka '. Berkata sebahagian Salaf : Siapa yang membanyakkan solat di waktu malam maka wajahnya akan elok di waktu siangnya '.

نسبه ابن القيم في روضة المحبين (ص 441) لأنس ، وابن عباس - رضي الله عنهم - :
قال - رحمه الله - :
« وقال ابن عباس وأنس - رضي الله عنهم - : إن للحسنة نورا في القلب ، وزينا في الوجه ، وقوة في البدن ، وسعة في الرزق ، ومحبة في قلوب الخلق . وإن للسيئة ظلمة في القلب ، وشينا في الوجه ، ووهنا في البدن ، ونقصا في الرزق ، وبغضة في قلوب الخلق » .

Ibnu Abbas berkata : ' Sesungguhnya bagi kebaikan itu cahaya di dalam hati, hiasan pada wajahnya, kekuatan pada tubuhnya, keluasan pada rezekinya, kecintaan pada hati-hati makhluq Allah, manakala bagi kejahatan itu kegelapan pada hati, kesuraman pada wajah, kelesuan pada tubuh, kekurangan pada rezeki, dan kebencian pada hati-hati makhluq Allah '

Justeru, ...perkasakanlah dan perhalusilah ibadah antum wahai para pejuang agama Allah...