Saturday, October 31, 2015

RUKUN-RUKUN ISTIQAMAH

RUKUN-RUKUN ISTIQAMAH - 2

1. Ikhlas pada aqidah dan pada amalan

Ini bererti tiada syirik akbar dan syirik asghar dalam hati.

   وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّـهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ 

 Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus

Al Bayyinah : 4


وقال  عثمان بن عفان رضي الله عنه : استقاموا : أخلصوا العمل لله  .  
Utsman bin ‘Affan  berkata, “Mereka beristiqamah, artinya mereka memurnikan amal ibadah hanya kepada Allah.”


2. Keyakinan yang benar dan tiada keraguan

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّـهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّـهِ ۚ أُولَـٰئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ ﴿١٥﴾

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.

Al Hujurat : 15

﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ﴾
[سورة التوبة الآية: 119]

Wahai orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan jadilah orang-orang yang benar 

At Taubah : 119

يقول ابن رجب – رحمه الله - : " أصل الاستقامة استقامة القلب على التوحيد

Berkata Ibnu Rajab RH :

Asal Istiqamah ialah istiqamah ( tetap dan tiada keraguan ) hati dalam mentauhidkan Allah

3. At Ta'ahud ilalLah ( التعاهد إلى الله ) iaitu Perjanjian dengan Allah.

Dalam bentuk iqrar dan persaksian...

 قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّـهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ﴿١٦٢

Katakanlah: "Sesungguhnya sembahyangku dan ibadatku, hidupku dan matiku, hanyalah untuk Allah Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan sekalian alam.

Al An'aam : 162

Juga dalam bentuk bai'ah terhadap perjuangan keimanan...

إِنَّ اللَّـهَ اشْتَرَىٰ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُم بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ ۚ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّـهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ ۖ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنجِيلِ وَالْقُرْآنِ ۚ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّـهِ ۚ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُم بِهِ ۚ وَذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (١١١)

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.( 111)

التَّائِبُونَ الْعَابِدُونَ الْحَامِدُونَ السَّائِحُونَ الرَّاكِعُونَ السَّاجِدُونَ الْآمِرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّاهُونَ عَنِ الْمُنكَرِ وَالْحَافِظُونَ لِحُدُودِ اللَّـهِ ۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ ﴿١١٢﴾ 

Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji, yang melawat, yang ruku', yang sujud, yang menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu.(112)

At Taubah : 111-112


4. Beramal di dunia secara berterusan untuk menuntut keredhaan balasan Allah ta'ala di akhirat.

فَمَن كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا ﴿١١٠)

Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".

Al Kahfi : 110

قال الحسن البصري رحمه الله : " استقاموا على أمر الله ، فعملوا بطاعته ، واجتنبوا معصيته " 

Al-Hasan al-Bashri berkata : 

”Mereka beristiqamah atas perintah Allah sehingga mereka melakukan ketaatan kepada-Nya serta menjauhi maksiat kepada-Nya.”

عن عَائِشَةَ رضى الله عنها قالت: قال النبي صلى الله عليه و سلم : "" أحب الأعمال إلى الله أدومها وان قل "" رواه مسلم

Daripada Aisyah radhiyallahu 'anha telah berkata: Rasulullah SAW :
" Sebaik-baik amalan kepda Allah ( ialah ) yang berterusan walaupun sedikit ".

( HR Muslim )
 

5. Memiliki kekuatan jiwa - ( sabar, tabah, cekal )

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوا وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ  (   ٤٥ )
وَأَطِيعُوا اللَّـهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ ۖ وَاصْبِرُوا ۚ إِنَّ اللَّـهَ مَعَ الصَّابِرِينَ(٤٦)

 
Hai orang-orang yang beriman. apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.( 45 )
Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.( 46 )

Al Anfaal : 45-46

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّـهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ﴿٢٠٠

Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.

Ali 'Imran : 200

عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

 “Amat menghairankan sekali keadaan orang mukmin itu, sesungguhnya semua keadaannya itu adalah merupakan kebaikan baginya dan kebaikan yang sedemikian itu tidak akan ada lagi bagi seseorangpun melainkan hanya untuk orang mukmin itu belaka, iaitu apabila ia mendapatkan kelapangan hidup (kesenangan),diapun bersyukur, maka hal itu adalah kebaikan baginya,sedang apabila ia ditimpa kesukaran – yakni bencana – diapun bersabar dan hal inipun adalah merupakan kebaikan baginya.”

HR Muslim 5318

6. Bersungguh-sungguh bermujahadah supaya bertambah taufiq dan hidayah.

وَالَّذِينَ اهْتَدَوْا زَادَهُمْ هُدًى وَآتَاهُمْ تَقْوَاهُمْ
 
Dan (sebaliknya) orang-orang yang menerima petunjuk (ke jalan yang benar), Allah menambahi mereka dengan hidayah petunjuk, serta memberi kepada mereka (dorongan) untuk mereka bertaqwa.

Muhammad : 17

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّـهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِين  

Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.

Al Ankabut : 69

Di antara jalan mujahadah ialah bersungguh-sungguh menambah ilmu dan beramal dengan perkara-perkara kefardhuan dan nawafil ( sunat ). Ilmu membuahkan nur cahaya hidayah dan amalan yang benar.



فَمَن يُرِدِ اللَّـهُ أَن يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ..... ( ١٢٥ )
Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk Islam. 

Al An'aam : 125


Dalam menjelaskan tentang ayat ini, Rasululullah SAW bersabda :

إذَا دَخَلَ النّورُ الْقَلْبَ انْفَسَحَ وَانْشَرَحَ قَالُوا : وَمَا عَلاَمَةُ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللّهِ ؟ قَالَ : الْإِنَابَةُ إلَى دَارِ الْخُلُودِ ، وَالتّجَافِي عَنْ دَارِ الْغُرُورِ ، وَالِاسْتِعْدَادُ لِلْمَوْتِ قَبْلَ نُزُولِهِ 

رواه الحاكم والبيهقي

Apabila nur cahaya itu memasuki dalam hati, lantas hati itu menjadi luas dan lapang. ( Para sahabat ) bertanya : " Apakah alamat yang demikian itu wahai Rasul Allah ? ". Baginda menjawab : " Kembali kepada negara yang kekal abadi ( akhirat ), menjauhi daripada negara yang menipu ( dunia ) dan bersiap untuk menghadapi kematian sebelum datang kematian itu ".

HR Al Hakim dan Baihaqi

 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَال قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ قَالَ مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ

رواه بخاري


Daripada Abu Hurairah RA, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Allah berfirman( dalam hadis qudsi ); Siapa yang memusuhi wali-KU, maka Aku umumkan perang kepadanya, dan hamba-Ku tidak bisa mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada yang telah Aku wajibkan, jika hamba-Ku terus menerus mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan sunnah, maka Aku mencintai dia, jika Aku sudah mencintainya, maka Akulah pendengarannya yang ia jadikan untuk mendengar, dan pandangannya yang ia jadikan untuk memandang, dan tangannya yang ia jadikan untuk memukul, dan kakinya yang dijadikannya untuk berjalan, jikalau ia meminta-Ku, pasti Kuberi, dan jika meminta perlindungan kepada-KU, pasti Ku-lindungi

HR Bukhari 6021

من اقوال ابن القيم رحمة الله عليه

إذا اراد الله بعبد خيراَ جعله معترفاَ بذنبه،ممسكاَ عن ذنب غيره ، جواداَ بما عنده، زاهداَ فيما عند غيره، محتملاَ لأذى غيره، وإن أراد به شراَ عكس ذلك عليه.

Kalaam tarbawi dari Ibnu Qayyim Al Jauzi rahimahullahu ta'ala :

Apabila Allah ta'ala mengkehendaki akan hambaNya kebaikan, Dia menjadi hamba itu mengakui dosanya, menahan diri dari melakukan dosa yang lain, pemurah dengan apa yang ada pada dirinya, zuhud terhadap apa yang ada pada orang lain, menghalang diri dari menyakiti orang lain...Dan jika Allah ta'ala mengkehendaki keburukan atau kejahatan maka yang berlaku ialah disebaliknya...



Disebut dalam sebuah atsar,

من عمل بما علم أورثه الله علم ما لم يعلم

“Barangsiapa yang mengamalkan ilmu yang telah ia ketahui maka Allah akan mewariskan (mengajarkan) kepadanya ilmu yang belum ia ketahui”


7.Pergantungan hati yang kuat dengan Allah ta'ala sehingga membuahkan ketenangan dan  ketenteraman dalam menghadapi apa saja mehnah dan ujian dalam kehidupan perjuangan.

هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَعَ إِيمَانِهِمْ ۗ وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
 
(Tuhan yang membuka jalan kemenangan itu) Dia lah yang menurunkan semangat tenang tenteram ke dalam hati orang-orang yang beriman (semasa mereka meradang terhadap angkara musuh) supaya mereka bertambah iman dan yakin beserta dengan iman dan keyakinan mereka yang sedia ada; pada hal Allah menguasai tentera langit dan bumi (untuk menolong mereka); dan Allah adalah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana 

Al Fath : 4

وَلَمَّا رَأَى الْمُؤْمِنُونَ الْأَحْزَابَ قَالُوا هَـٰذَا مَا وَعَدَنَا اللَّـهُ وَرَسُولُهُ وَصَدَقَ اللَّـهُ وَرَسُولُهُ ۚ وَمَا زَادَهُمْ إِلَّا إِيمَانًا وَتَسْلِيمًا ﴿٢٢﴾

Dan pada masa orang-orang yang beriman melihat tentera Al-Ahzaab, berkatalah mereka:" Inilah yang telah dijanjikan Allah dan RasulNya kepada kami dan benarlah (apa yang telah dijanjikan) Allah dan RasulNya". Dan (angkatan tentera musuh yang mereka lihat) itu tidak memberi sebarang kesan kepada mereka selain daripada menambahkan iman dan penyerahan diri mereka bulat-bulat kepada Allah.

Al Ahzab : 22

أَلا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ .الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ


Ingatlah sesungguhnya para penolong agama Allah tiada ketakutan atas mereka dan tiada lah mereka bersedih hati , orang-orang yang beriman dan adalah mereka bertaqwa

Yunus : 62-63


8. Bersedia menghadapi kematian

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّـهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ ﴿٣٠﴾ نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ ۖ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ ﴿٣١

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu".(30) Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta.(31)

Fussilat : 30-31
قلت : وهذه الأقوال وإن تداخلت فتلخيصها : اعتدلوا على طاعة الله عقدا وقولا وفعلا ، وداموا على ذلك . تتنزل عليهم الملائكة قال ابن زيد ومجاهد عند الموت . وقال مقاتل وقتادة إذا قاموا من قبورهم للبعث . وقال ابن عباس هي بشرى تكون لهم من الملائكة في الآخرة . وقال وكيع وابن زيد البشرى في ثلاثة مواطن : عند الموت ، وفي القبر ، وعند البعث ألا تخافوا أي ب " ألا تخافوا " فحذف الجار . وقال مجاهد لا تخافوا الموت . وقال عطاء بن أبي رباح لا تخافوا رد ثوابكم فإنه مقبول ، وقال عكرمة ولا تخافوا إمامكم ، ولا تحزنوا على ذنوبكم . ولا تحزنوا على أولادكم ، فإن الله خليفتكم عليهم . وقال عطاء بن أبي رباح لا تحزنوا على ذنوبكم فإني أغفرها لكم . وقال عكرمة لا تحزنوا على ذنوبكم . وأبشروا بالجنة التي كنتم توعدون . 

Dalam Tafsir Al Qurthubi, turunnya malaikat itu menurut Ibnu Zaid dan Mujahid : ialah ketika mati. Muqatil dan Qatadah mengatakan iaitu ketika mereka dibangkit di akhirat dari kubur mereka. Ibnu Abbas RAhuma pula menyebutkannya sebagai satu berita gembira ( busyra ) daripada malaikat untuk mereka di akhirat.

Ini bererti nilai istiqamah mestilah berterusan sehingga saat kematian agar bila dibangkit samaada di alam barzakh mahu pun di Padang Mahsyar, istiqamah seorang hamba akan dapat menyertainya ketika bertemu Allah Rabbil Jalil di mahkamahNya.
 

فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَن تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا ۚ إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ ﴿١١٢﴾ 

Oleh itu, hendaklah engkau (wahai Muhammad) sentiasa tetap teguh di atas jalan yang betul sebagaimana yang diperintahkan kepadamu, dan hendaklah orang-orang yang rujuk kembali kepada kebenaran mengikutmu berbuat demikian; dan janganlah kamu melampaui batas hukum-hukum Allah; sesungguhnya Allah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan.


وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ ﴿    ٩٩ )

Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu yang diyakini iaitu ajal.

Al Hijr : 99

Sudah pastilah yang mahu direbut di sisi Allah Rabbil 'Izzati ialah keredhaanNya yang Maha Tinggi....


يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ﴿٢٧﴾ ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ﴿٢٨﴾ فَادْخُلِي فِي عِبَادِي ﴿٢٩﴾ وَادْخُلِي جَنَّتِي ﴿٣٠﴾

Hai jiwa yang tenang ( 27 ) Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. ( 28 ) Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, ( 29 ) Dan masuklah ke dalam SyurgaKu! ( 30 )

Al Fajr : 27 - 30

وَإِنَّ أُمَّتَكُمْ هَذِهِ جُعِلَ عَافِيَتُهَا فِي أَوَّلِهَا وَسَيُصِيبُ آخِرَهَا بَلَاءٌ وَأُمُورٌ تُنْكِرُونَهَا وَتَجِيءُ فِتْنَةٌ فَيُرَقِّقُ بَعْضُهَا بَعْضًا وَتَجِيءُ الْفِتْنَةُ فَيَقُولُ الْمُؤْمِنُ هَذِهِ مُهْلِكَتِي ثُمَّ تَنْكَشِفُ وَتَجِيءُ الْفِتْنَةُ فَيَقُولُ الْمُؤْمِنُ هَذِهِ هَذِهِ فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُزَحْزَحَ عَنْ النَّارِ وَيُدْخَلَ الْجَنَّةَ فَلْتَأْتِهِ مَنِيَّتُهُ وَهُوَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ

“Dan sesungguhnya umat ini dijadikan keselamatannya pada generasi awalnya, dan generasi akhirnya akan ditimpa bala’ dan perkara-perkara yang kamu ingkari, dan datanglah fitnah yang menjadikan fitnah sebelumnya ringan dibandingkan fitnah setelahnya. Datanglah fitnah lalu si mukmin berkata, “Inilah yang akan membinasakanku”. Kemudian fitnah itu pergi, lalu datang lagi fitnah, si mukmin berkata, “Inilah yang akan membinasakanku…”. Barang siapa yang ingin diselamatkan dari neraka dan dimasukkan kedalam surga, hendaklah ia mendatangi kematiannya dalam keadaan beriman kepada Allah dan hari akhirat…” 

(HR. Muslim)


Wallahu A'laam



ABi

Sunday, August 09, 2015

ISTIQAMAH DALAM KEHIDUPAN SEORANG HAMBA





Dari sudut bahasa, istiqamah bererti :

1. Berdiri tegak lurus serta menjulang ke atas.
2. Tetap dan tidak berubah
3. Berterusan iaitu terus menerus.

Jika dikaitkan dengan surat Fusshilat ayat 30 :

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّـهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ ﴿٣٠

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu".

Fussilat : 30
Istiqamah pada ayat tersebut bermakna keteguhan seseorang untuk meletakkan dirinya berpegang teguh kepada keimanannya. 

Di dalam beberapa tafsir yang masyhur juga akan kita dapatkan keterangan-keterangan yang menerangkan makna istiqamah yang terdapat dalam surat Fussilat ayat 30-32 :

Tafsir Ibnu Katsir :
1. اخلصوا العمل لله بطاعة الله تعالى على ما شرع الله لهم 
Mengikhlaskan amalan kerana Allah dengan mentaati Allah ta'ala atas segala apa yang disyariatkan ke atas mereka.

2. قد قالها ناس ثم كفر اكثرهم,ومن قالها حتى يموت فقد استقم عليها
(Rasulullah SAW membaca ayat ini lalu bersabda )" Sesungguhnya manusia mengatakannya kemudian kebanyakan mereka mengkufurinya. Barangsiapa mengatakannya sehinggalah mati maka sesungguhnya dia telah beritiqamah atasnya ".

3. هم الذين لم يشركوا بالله شيئا
Merekalah orang-orang yang tidak menyengutukan Allah dengan sesuatu yang lain.
4. على شهادة الله تعالى
( istiqamah tetap) atas persaksian pada Allah ta'ala.

5. استقاموا على أداء فرائضه
Mereka istiqamah tetap atas menunaikan kewajipan-kewajipanNya.


Tafsir Al Maraghi :
1. ثبتوا على الاقرار ولم يرجعوا الى الشرك
Mereka tetap atas pengakuan tauhid dan tidak kembali kepada syirik

2. الاعتدال فى الطاعة اعتقادا وقولا وفعلا مع الدوام على ذلك 
Tetap lurus di dalam ketaatan baik secara pegangan keyakinan, perkataan, maupun perbuatan diiringi dengan berterusan atas yang demikian itu.


Tafsir Fi Zilalil Quran :

والاستقامة على قول : «ربنا الله» . الاستقامة عليها يحقها وحقيقتها. الاستقامة عليها شعورا في الضمير، وسلوكا في الحياة. الاستقامة عليها والصبر على تكاليفها. أمر ولا شك كبير. وعسير. ومن ثم يستحق عند الله هذا الإنعام الكبير

Sikap beristiqamah atas aqidah tauhid  " Tuhan kami ialah Allah ". Istiqamah atas tugas dan hakikatnya sebenar.. Dalam hati dan perasaan..dan dalam perilaku kehidupan..bersabar dalam memikul tugas-tugasnya adalah satu urusan yang besar dan sukar. Oleh itulah ia berhak mendapat kurniaan yang besar dari sisi Allah ta'ala..

Dari tafsir-tafsir tersebut, pengertian yang dilihat lebih sempurna dan lengkap dibandingkan yang lainnya iaitu :
الاعتدال فى الطاعة اعتقادا وقولا وفعلا مع الدوام على ذلك 

“Tetap lurus di dalam ketaatan baik secara keyakinan, perkataan, maupun perangai diiringi dengan berterusan ".
 " 

Dari istilah syarak : takrif yang paling baik dibuat oleh Ibnu Rajab  dalam kitabnya “Jami’ul ‘Ulum wal Hikam” menyebutkan bahwa istiqamah adalah meniti jalan siratul mustaqim, iaitu agama yang lurus tanpa menoleh ke kanan dan ke kiri, meliputi perlakuan seluruh ketaatan dan  meninggalkan seluruh larangan Allah , baik yang zahir (yang nampak) atau yang batin (tersembunyi)).
Ibnu Rajab RH juga mengatakan :

" Asas istiqamah ialah istiqamah hati atas mentauhidkan Allah.... Apabila istiqamah hati atas makrifatullah iaitu mengenali Allah, atas ketakutan gerun padaNya, keagunganNya, rasa haibat terhadapNya, kecintaan kepadaNya, tunduk pada kehendakNya, mengharap rahmatNya, berdoa hanya padaNya, bertawakal padaNya dan berpaling dari yang lain daripadaNya..maka akan istiqamahlah juga segala anggota zahir pada mentaatiNya. Sesungguhnya hati adalah raja kepada seluruh anggota. Anggota tubuh adalah para tentera hati. maka apabila beristiqamah raja, istiqamahlah juga para tenteranya dan rakyatnya. Lidah pula adalah sebesar-besar anggota tubuh yang menggambarkan istiqamah pegangan hati ".

( Jami' al 'Ulum wal Hikam )

Dalam ayat Allah yang lain ...

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّـهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ ﴿١٣﴾ أُولَـٰئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ ﴿١٤)


Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita.( 13 ) Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.( 14 )

Al Ahqaaf : 13-14

 Tenang hati..tiada gundah gulana, tiada kesedihan yang melemahkan jiwa menjadi petanda seorang hamba Allah yang beristiqamah...

Imam Ibnu Katsir menafsirkan firman Allah ( أَلَّا تَخَافُوا ) " janganlah kamu takut dan khuatir  terhadap amal-amal akhirat yang telah engkau kerjakan " . Sementara ( وَلَا تَحْزَنُوا ) maknanya adalah: " janganlah engkau bersedih dengan urusan dunia yang engkau tinggalkan, baik berupa anak. Keluarga, harta atau hutang ". 

(Tafsir Ibnu Katsir 4/101)

ففي صحيح مسلم عن سفيان بن عبد الله الثقفي قال : قلت : يا رسول الله قل لي في الإسلام قولا لا أسأل عنه أحدا بعدك - وفي رواية - غيرك . قال : قل آمنت بالله ثم استقم  

Dalam sahih Muslim daripada Sufian bin Abdullah Ats Tsaqafi telah berkata : " Aku berkata : Wahai Rasulullah ! Katalah padaku tentang Islam satu perkataan yang aku tidak akan bertanya lagi tentangnya pada orang lain selepas engkau..( pada satu riwayat lain - selain engkau ); Rasulullah SAW bersabda : Katakanlah - Aku beriman kepada Allah kemudian beristiqamahlah!

: (( لا يستقيم إيمان عبد حتى يستقيم قلبه , ولا يستقيم قلبه حتى يستقيم لسانه ))
Tidaklah iman seorang hamba itu lurus (istiqamah) hingga hatinya istiqamah, dan hatinya tidak akan istiqamah kecuali lisannya telah istiqamah 
HR. Ahmad 
سئل صديق الأمة وأعظمها استقامة -  أبو بكر الصديق رضي الله عنه - عن الاستقامة ؟ فقال : أن لا تشرك بالله شيئا .  
Saidina Abu Bakar ash-Shiddiq RA pernah ditanya tentang istiqamah? Beliau menjawab: “Engkau tidak berbuat syirik kepada Allah dengan sesuatu apapun.”


قال عمر بن الخطاب رضي الله عنه : " الاستقامة أن تستقيم على الأمر و النهي ، و لا تروغ روغان الثعالب " 

Saidina Omar ibnu al-Khatthab  RA berkata : 

" Istiqamah adalah engkau berlaku lurus terhadap perintah dan larangan Allah serta tidak menoleh seperti tolehan serigala.”

 قال علي بن أبي طالب ، و مثله عن ابن عباس : " استقاموا أدوا الفرائض " ، 

Saidina ‘Ali bin Abi Thalib  RA pula berkata :

 “Mereka beristiqamah artinya mereka menunaikan segala perintah Allah .”


قال ابن القيم رحمه الله : 
" و الاستقامة تتعلق بالأقوال و الأفعال والأحوال والنِّيَّات، فالاستقامة فيها وقوعها لله و بالله و على أمر الله. 
Ibnu Qayyim RH berkata:

" Istiqamah itu bergantung pada perkataan, perbuatan, keadaan dan niat. Ia berlaku kerana Allah, dengan Allah dan atas perintah Allah " .

 Sebahagian ahlul ilmi berkata :

 كن صاحب الاستقامة لا طالب الكرامة، فإن نفسك متحركة في طلب الكرامة، و ربك يطالبك بالاستقامة، 

"Jadilah seorang yang beristiqamah dan bukannya yang mengejar kemuliaan ( karamah ); sesungguhnya nafsumu bergerak-gerak mahukan kemuliaan ( karamah ) sedangkan Tuhanmu 'azza wa jalla menuntutmu dengan istiqamah."

( Dipetik daripada kitab Sirajut Tholibin syarah Minhajul Abidin )

Justeru...dalam beriman, beramal dan berjuang fi sabillillah..sehingga saat kematian untuk menemui Allah...beristiqamahlah...


من قول الشيخ الإسلام ابن تيمية رحمه الله تعالى  :  " أعظم الكرامة لزوم الاستقامة "
Dari kata-kata Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah RH :

" Sebesar- besar karamah ( kemulian ) ialah melazimi Istiqamah "


Rukun Istiqamah ....bersambung..





ABi


.... Persiapan sebelum menghadapi saat kematian...



Satu hakikat kehidupan di dunia...penghujungnya ialah kematian..

إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُم مَّيِّتُونَ ﴿٣٠

Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula).

Az Zumar : 30

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗوَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ ﴿٣٥


Setiap yang hidup akan merasai mati, dan Kami menguji kamu dengan kesusahan dan kesenangan sebagai cubaan dan kepada Kamilah kamu akan kembali.

 al Anbiya' : 35

Kewajipan kita ialah buat persiapan dan persediaan untuk menghadapi kehidupan selepas kematian.....


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّـهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖوَاتَّقُوا اللَّـهَ ۚ إِنَّ اللَّـهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ ﴿١٨

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Al Hasyr : 18

 كَلَّا إِذَا بَلَغَتِ التَّرَاقِيَ ﴿٢٦ وَقِيلَ مَنْ ۜ رَاقٍ﴿٢٧ وَظَنَّ أَنَّهُ الْفِرَاقُ ﴿٢٨ وَالْتَفَّتِ السَّاقُ بِالسَّاقِ ﴿٢٩ إِلَىٰ رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ الْمَسَاقُ ﴿٣٠

 Apabila nafas (seseorang) telah sampai ke kerongkong, dan dikatakan kepadanya, "' Siapakah yang dapat menyembuhkan'. Dan dia yakin bahawa sesungguhnya itulah waktu perpisahan dan bertaut betis kiri dan betis kanan, kepada Tuhanmu lah pada hari itu kamu dikembalikan.

al Qiyamah : 26-30

Di antara persiapan dan persediaan yang perlu dilakukan sebelum hari kematian :

1. Bertaubat dari segala dosa...

 عن عَائِشَةَ رضي الله عنها، قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُكْثِرُ أَنْ يَقُولَ قَبْلَ أَنْ يَمُوتَ: «سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ» وفي رواية: «سُبْحَانَكَ رَبِّي وَبِحَمْدِكَ، اللهُمَّ اغْفِرْ لِي» 
(رواه مسلم:484).
Dari Aisyah dia berkata, Adalah  Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam sebelum meninggal memperbanyak membaca doa, (bermaksud) : " Maha suci Engkau, dan dengan memujiMu, aku meminta ampun dan bertaubat kepadaMu"

 قال النَّبِيِّ  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَيِّدُ الِاسْتِغْفَارِ أَنْ تَقُولَ: اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ " قَالَ: «وَمَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا، فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الجَنَّةِ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا، فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الجَنَّةِ» 
(رواه البخاري:6306).


Sabda Rasulullah SAW : Sesungguhnya istighfar yang paling baik adalah; kamu mengucapkan ( bermaksud ):  (Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui dosaku kepada-Mu dan aku akui nikmat-Mu kepadaku, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain-Mu) '. Beliau bersabda: 'Jika ia mengucapkan di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk dari penghuni surga. Dan jika ia membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk dari penghuni syurga.'

2. Tahsin ( memperelokkan ) solat serta khyusu'...

روى الترمذي (413)  عن أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : ( إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ : انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنْ الْفَرِيضَةِ ؟ ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ ) 
وصححه الألباني في " صحيح سنن الترمذي " .

Daripada Abu Hurairah, katanya bahawa Rasulullah saw bersabda bermaksud: 

"Sesungguhnya amalan yang mula-mula sekali dihisabkan seseorang pada hari kiamat mengenainya ialah solatnya, jika solatnya diterima, maka sesungguhnya beruntung dan berjayalah ia. Jika solatnya tidak diterima, maka kecewa dan rugilah ia. Jika terkurang daripadanya solat fardu sesuatu. Allah berfirman: 'Periksalah, adakah hambaku itu mempunyai solat-solat sunat untuk dicukupkan dengannya apa yang terkurang daripada solat fardu. Demikianlah keadaan amalan lain."

HR Tirmizi 378

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : مفتاح الجنة الصلاة
رواه الترمذي

Sabda Rasulullah SAW : "Kunci syurga itu ialah SOLAT"

HR Tirmizi 04

3. Memperbanyakkan bekalan ibadat khususnya ibadat sunat untuk membawa pahala ke akhirat ...

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ
Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa ( menjunjung ketaatan dan meninggalkan larangan )

Al Baqarah : 197

( مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ )
 رواه مسلم (728)
Barangsiapa yang solat (sunat ) dua belas rakaat pada siang dan malam dibina baginya dengan sebab solat itu satu rumah di syurga

HR Muslim 728


قال رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ

رواه مسلم 1337

Sabda Rasulullah SAW : " Bacalah Al Quran, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat sebagai pensyafaat kepada para pembacanya "

HR Muslim 1337



4. Selesaikan semua hutang dengan manusia....

 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَفْسُ الْمُؤْمِنِ مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ

"Dari Abi Hurairah Radiallahuanhu katanya: Telah bersabda Rasulullah s.a.w maksudnya : 

"Roh seseorang Mukmin itu tergantung-gantung (dihalang daripada tempat yang mulia) dengan sebab hutangnya sehinggalah hutangnya itu dilunaskan.''

HR Tarmizi 998

5. Banyakkan sadaqah jariah....

 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Daripada Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, bermaksud: 

“Apabila seorang mati, putuslah amalannya kecuali tiga perkara, (iaitu): Sedekah jariah, ilmu yang memberi faedah kepada orang lain atau anak yang saleh yang berdo'a untuknya.”

HR Muslim 3084

6. Bersiap sedia untuk empat persoalan .....

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :
لا تَزُولُ قَدَمَا عبد يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أَرْبَعٍ : عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ , وَعَنْ شَبَابِهِ فِيمَا أَبْلاهُ , وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ , وَعَنْ عِلْمِهِ مَاذَا عَمِلَ فِيهِ " .

" Tidak akan berganjak dua tapak kaki seorang hamba Allah pada hari kiamat sehinggalah ditanya dengan empat ( perkara ) : tentang umurnya pada apakah telah dihabiskan, tentang waktu mudanya pada apakah telah digunakan, tentang hartanya daripada mana diusahakan dan pada apakah telah dibelanjakan dan tentang ilmunya pada apakah telah diamalkan."

HR Tirmizi 2341



7. Berdakwah mengajak manusia kepada petunjuk dan kebaikan...

 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنْ الْأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنْ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا

Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah SAW bersabda maksudnya : 

"Sesiapa yang mengajak ke jalan hidayat, maka baginya dari pahala seperti pahala (sebanyak pahala) pengikutnya, dengan tidak mengurangi sedikit pun dari pahala mereka. Dan sesiapa yang mengajak ke jalan sesat, maka menanggung dosa sebanyak dosa-dosa pengikutnya, dengan tidak mengurangi dari dosa-dosa mereka sedikit pun.

HR Imam Muslim 4831

8. Melahirkan dan mendidik zuriat yang soleh

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُم مِّنْ عَمَلِهِم مِّن شَيْءٍ ۚ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ ﴿٢١ 

Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.

At Thur : 21

9. Beristiqamah dengan keimanan dan jalan hidup Islam sehingga hembusan nafas yang terakhir...

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّـهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ ﴿٣٠

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu".

Fussilat : 30


Justeru ...persiapkanlah dirimu menghadapinya...

عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ  قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ 
رواه الترمذي

Daripada As Syaddad bin Aus berkata ia: Sabda Rasululullah SAW :

" Orang yang paling cerdik ialah seorang yang menilai dirinya dan beramal untuk kehidupan selepas mati "

HR Tirmizi 2383



ABi