Monday, May 30, 2011

Kuliah Seni Perjuangan

SIRI 3

Ketiga, Security ( Keselamatan dan kerahsiaan) Dalam Islam

Keselematan dan kerahsiaan (security) dalam Islam berkaitan dengan dakwah secara umum atau peribadi serta yang melibatkan operasi ( perancangan dan aktiviti ).

1. Security dalam dakwah:
Pada asalnya, dakwah Islam itu harus dilakukan secara terang-terangan dan berterus terang. Ini disebabkan dakwah adalah untuk seluruh makhluk, juga berdasarkan firman Allah SWT:

یَاأَیُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ

“Hai Rasul, sampaikan apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” (QS. Al-Maidah:67).

Meski pun demikian, Nabi SAW masih melakukan dakwah secara sembunyi sebelum akhirnya diizinkan Allah SWT. Bukhari meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas ra tentang firman Alah SWT:

وَلا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلا تُخَافِتْ بِهَا

“…dan jangan kamu mengeraskan suaramu dalam sholatmu dan janganlah
pula merendahkannya…”

Ia berkata: Ayat ini diturunkan sementara Rasulullah SAW masih melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi di Mekah.” Ibnu Hajar berkata: “Bersembunyi di Mekah yakni di awal-awal Islam”

2. Seseorang yang merahasiakan keimanannya (Kitmanul Iman).
Firman Allah SWT:

وَقَالَ رَجُلٌ مُؤْمِنٌ مِنْ آلِ فِرْعَوْنَ یَكْتُمُ إِیمَانَهُ
“Dan seorang laki-laki yang beriman diantara pengikut-pengikuti Fir’aun yang menyembunyikan imannya…” (QS. Al-Mukmin:28).

Allah SWT juga berfirman mengenai Ashabul Kahfi:
فَابْعَثُوا أَحَدَكُم بِوَرِقِكُمْ هَـٰذِهِ إِلَى الْمَدِينَةِ فَلْيَنظُرْ أَيُّهَا أَزْكَىٰ طَعَامًا فَلْيَأْتِكُم بِرِزْقٍ مِّنْهُ وَلْيَتَلَطَّفْ وَلَا يُشْعِرَنَّ بِكُمْ أَحَدًا

“Maka suruhlah salah seorang diantara kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah dia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lembah lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun. Sesungguhnya jika mereka dapat mengetahui tempatmu niscaya mereka akan melempar kamu dengan batu, atau memaksamu kembali kepada agama mereka, dan jika demikian niscaya kamu tidak akan beruntung selama-lamanya.” (QS. Al-Kahfi:19)


Kerahasiaan dalam ayat ini terletak dalam firman Allah SWT:
وَلا یُشْعِرَنَّ بِكُمْ أَحَدًا “…dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun…”

Kemudian dalam kisah masuk Islamnya Abu Zar Al Ghifari disebutkan bahwa ia menemui Nabi SAW kemudian berkata: “Terangkan Islam kepadaku,” maka baginda pun menerangkan kepadanya. Abu Zar berkata: Maka aku pun masuk Islam, kemudian baginda bersabda kepadaku:
“Hai Abu Zar, sembunyikanlah urusan ini dan kembalilah ke negerimu, jika sampai berita kepadamu bahwa kami sudah menang, maka datanglah,”

Maka aku katakan: “Demi Zat Yang telah mengutusmu dengan kebenaran, aku akan menyatakannya secara terang-terangan di tengah-tengah mereka.” (HR. Bukhari )

Security mesti berlaku kepada personal ( pemimpinan dan ahli ), fizikal ( bangunan atau dokumen) dan operasi ( perancangan dan perlaksanaan aktiviti ). Di antara asas-asas tindakan security ialah :

1. Disiplin kerahsiaan

2. Keselamatan dokumen

3. Keselamatan komunikasi

4. Penelitian ( censorship )

5. Penyamaran ( carmouflage )

6. Penggunaan keadaan medan (concealment)

7. Gerakan muslihat

8. Penyebaran info palsu

Bersambung….

No comments: