Thursday, August 28, 2014

Amalan Untuk Mendapat Keberkatan Rezeki

Amalan Untuk Mendapat Keberkatan Rezeki.

1. Memperbanyak istighfar kepada Allah ta'ala.
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا ﴿١٠﴾  يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا ﴿١١﴾ وَيُمْدِدْكُم بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَارًا ﴿١٢﴾
سورة نوح ١٠-١٢

Maka aku (Nuh) berkata : “Mohonlah ampun kepada Tuhan kamu , sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun”. (10) (Dia) akan mengutus langit untuk menurunkan hujan yang lebat kepada kamu (11) Dan akan menambah pada kamu dengan harta dan anak; dan menjadikan kebun dan sungai pada kamu sekalian" (12 )

Nuh : 10-12

Dengan banyak membaca istighfar, maka Allah ta'ala akan mengampuni dosa-dosa kita ( dosa kecil ). Jika kita rajin membaca istighfar, maka Allah ta'ala juga akan menambah rezeki kepada kita, yang pada ayat di atas digambarkan dengan banyaknya harta dan anak, dan adanya kebun dan sungai.

مَنْ أَكْثَرَ مِنَ اْلاِسْتِغْفَارِ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حيث لا يحتسب
رواه احمد

“Barang siapa yang memperbanyak dari istighfar, Allah menjadikan dari tiap-tiap kesusahan ada kelonggaran/kemudahan, dan dari tiap-tiap kesempitan ada jalan keluar, dan memberikan rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka”.

( HR Ahmad )

Siapa saja yang memperbanyak membaca istighfar akan dimudahkan oleh Allah ta'ala jika menemui kesulitan, akan diberikan jalan keluar jika mengalami masalah, dan akan diberikan rezeki yang tidak disangka-disangka .

2. Memperbanyak sedekah dan infaq fi sabilillah

وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ      سورة سبإ  ٣٩

Dan semua yang kamu infakkan, maka Allah akan menggantinya. Dan
Allah adalah sebaik-baiknya zat yang memberi rezeki.

Sabaa' : 39

Allah ta'ala akan mengganti semua yang diinfakkan oleh manusia, baik kecil maupun besar, kerana Allah ta'ala memiliki kuasa untuk memberikan rezeki. Dalam beberapa hadis lainnya juga dijelaskan bahwa Allah ta'ala akan mengganti harta yang diinfakkan dengan nilai yang jauh lebih besar, baik di dunia maupun di akhirat.

* قَالَ اللَّهُ أَنْفِقْ أُنْفِقْ عَلَيْكَ      رواه البخاري

Allah ta'ala berfirman( hadis qudsi ) : " Infaklah kamu, maka Aku akan infak padamu”

HR Bukhari

Jika kita menginfakkan harta atau memberikan sedekah di jalan Allah ta'la, Allah ta'ala berjanji akan menginfakkan kita kembali, atau memberikan ganti dari harta yang kita infakkan tersebut. Dalam hal ini, yang diberikan oleh Allah ta'ala harta ataupun hal-hal lain yang mungkin lebih bermakna dari harta yang kita infakkan.

3. Memperbanyak silaturrahhim

 مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ       رواه البخاري

“Barang siapa yang senang jika dibentangkan rezeki kepadanya dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah dia menyambung silaturrahim ”

HR Bukhari

Orang yang senang bersilaturahim akan dimudahkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya. Silaturahim di sini adalah mengunjungi keluarga atau sahabat-sahabat kita, terutama yang sudah jarang sekali bertemu. Adapun umur yang dipanjangkan ada dua pengertian, yaitu umur yang memang lebih dipanjangkan oleh Allah ta'ala atau kehidupan yang lebih baik, sehingga umur yang dirasakan lebih bermanfaat.

4. Senang menghormati tetamu
 *الضَّيْفُ يَأْتِى بِرِزْقِهِ وَيَرْتَحِلُ بِذُنُوْبِ الْقَوْمِ يُمَحِّصُ عَنْهُمْ ذُنُوْ بَهم        رواه ابو الشيخ

"Tetamu datang dengan rezekinya dan pergi dengan dosa kaum (tuan rumah), dan ia membersihkan dosa-dosa mereka (tuan rumah)."

HR Abu Syeikh

Kedatangan tetamu membawa rezeki bagi tuan rumah. Selain itu dengan perginya tetamu, maka dosa-dosa yang dimiliki oleh rumah dibersihkan (dihapus) seiring dengan perginya tetamu. Perlu dicatat bahwa dalam hal ini bukan berarti yang bertamu kehilangan rezeki dan menanggung dosa .

5. Berusaha menjadi orang yang jujur dan amanah

 *اْلأَمَانَةُ تَجْلِبُ الرِّزْقَ وَالْخيانة تَجْلِبُ الْفَقْرَ      رواه الديلمي

" Amanah itu menarik rezeki, dan khianat itu menarik kefakiran. "

HR Dailami

Sifat amanah atau boleh dipercayai itu dapat menarik rezeki, karena biasanya orang yang jujur dan dapat dipercaya akan disukai oleh banyak orang dan makin lama makin jujur, kepercayaan akan semakin diberikan dan akan semakin banyak menambah rezeki. Sebaliknya, orang yang tidak jujur, tidak menjaga amanah atau khianat, biasanya akan dijauhi banyak orang sehingga menjadi faqir karena tidak ada perantara yang memberikan rezeki padanya.

6. Meningkatkan taqwa kepada Allah ta'ala (mengerjakan semua perintahNya dan menjauhi semua larangan-Nya)

 ..وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا * وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ ...     الطلاق ٢-٣

Dan barang siapa yang taqwa kepada Allah, Allah akan menjadikan padanya jalan keluar, dan akan memberi rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka

At Thalaaq : 2-3

 *وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ بِخَطِيئَةٍ يَعْمَلُهَا      رواه ابن ماجة

" Dan sesungguhnya seorang laki-laki dihalangi (atas) rezeki dengan kesalahan yang dia amalkan. "

HR Ibnu Majah

Dari ayat Al-Qur’an dan hadis di atas, Allah akan memberikan jalan keluar dari setiap masalah yang kita hadapi jika kita bertaqwa kepada Nya. Selain itu, Allah ta'ala akan memberikan rezeki dari arah yang tidak kita sangka sebelumnya jika kita selalu bertaqwa kepada Nya. Misalnya tiba-tiba kita mendapatkan pekerjaan yang lumayan namun hanya memerlukan sedikit usaha.

Sedangkan jika kita kesulitan mendapatkan rezeki, mungkin kita perlu bermuhasabah terhadap diri kita, mungkin kita banyak melakukan salah atau dosa dan belum bertaubat. Namun jika ternyata kita sudah bertaqwa kepada Allah ta'ala dan berusaha menjalankan semua perintahNya serta menjauhi semua laranganNya, namun tidak diberi rezeki yang mencukupi, mungkin ianya adalah ujian keimanan bagi kita.

Jika kita masih berada dalam kesusahan walaupun sudah berusaha semaksima , mungkin kita termasuk dari hamba Allah yang tidak bersyukur seperti Qarun , yang tidak menginfakkan dan berzakat setelah menjadi kaya, namun menganggap bahawa usahanya selama ini adalah karena kepandaiannya dan bukan pemberian dari Allah ta'ala yang akhirnya diazab oleh Allah ta'ala dek sebab kekufurannya itu.

7. Memperbanyak tawakal kepada Allah ta'ala.

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ...الآية      سورة الطلاق ٣

'Barang siapa yang bertawakal kepada Allah, maka Allah ta'ala akan mencukupkannya.'

At Thalaaq : 3

Sifat tawakal adalah sifat berserah diri dan menerima apa yang diberikan oleh Allah ta'ala kepada kita, apa yang Allah tentukan kepada kita. Insya Allah bila kita bertawakal, maka pertolongan Allah ta'ala akan datang.

8. Selalu husnuzzan billah (berprasangka baik kepada Allah)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ  وسلم :    إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا دَعَانِي     رواه مسلم

Dari Abu Hurairah berkata dia: Bersabda Rasulullah SAW: Sesungguhnya Allah ta'ala berfirman: “Aku di sisi persangkaan hambaku padaku, dan Aku bersamanya ketika dia berdoa padaKu ".

HR Muslim

Sebagai hamba Allah ta'ala, kita harus selalu berprasangka baik akan semua yang diberikan oleh Allah ta'ala kepada kita, misalnya selalu mensyukuri nikmat yang diberikan Allah ta'ala kepada kita walaupun kecil dan tetap berprasangka baik bahwa Allah ta'ala akan memberikan yang paling baik kepada kita.

Insya Allah dengan terus berprasangka baik, Allah ta'ala akan terus membantu kita sesuai dengan persangkaan kita tersebut. Namun tentunya kita juga harus terus berusaha, jangan hanya menerima apa adanya tanpa berusaha.

9. Menekuni solat tahajud dan do’a di sepertiga malam yang akhir

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ اْلآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ     رواه البخاري

Akan turun ( rahmat ) Tuhan kami yang Maha Barakah dan Maha Luhur setiap malam sampai ke langit dunia sehingga tetap pada 1/3 malam yang akhir. Maka Allah ta'ala berfirman : “Barang siapa yang berdoa padaKu maka mengabulkan Aku baginya. Barang siapa yang minta padaKu, maka Aku akan memberikan padanya. Barang siapa yang minta ampun padaKu, maka mengampuni Aku padanya.”

HR Bukhari

Berdasarkan hadis di atas, Allah akan memakbulkan do’a hambaNya jika rajin berdo’a pada 1/3 malam yang akhir (sekitar pukul dua pagi sampai menjelang subuh), termasuk bagi orang yang diuji dengan kesusahan dan meminta kehidupan yang lebih baik. Orang yang meminta ampun juga diampuni oleh Allah ta'ala.

Namun perlu diingat pula bahawa dari hadis lain dijelaskan pula bahwa ada 3 cara Allah ta'ala memakbulkan do’a hambaNya, iaitu: (1) dimakbulkan terus  (2) ditunda, (3) diganti, samaada diganti di dunia maupun di akhirat nanti, sebab mungkin apa yang kita minta tidak baik untuk diri kita. Oleh karena itu, kita jangan sampai putus asa dalam berdo’a, selalu husnuzzan billah bahwa Allah ta'ala akan memakbulkan setiap do’a yang kita minta.

Wallahu a'laam..