Monday, December 01, 2014

JIWA LEMAH 11

JIWA LEMAH 11

Jiwa manusia jadi lemah....bila HATI..

Ada ghaflah ( غفلة ) ... lalai..

اقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ مُّعْرِضُونَ ﴿١﴾ مَا يَأْتِيهِم مِّن ذِكْرٍ مِّن رَّبِّهِم مُّحْدَثٍ إِلَّا اسْتَمَعُوهُ وَهُمْ يَلْعَبُونَ ﴿٢﴾ لَاهِيَةً قُلُوبُهُمْ ۗ .....(٣)

 Telah hampir datangnya kepada manusia hari perhitungan amalnya sedang mereka dalam kelalaian, tidak hiraukan persediaan baginya.(1) Tidak datang kepada mereka itu sebarang peringatan yang diturunkan dari Tuhan mereka lepas satu: satu, melainkan mereka memasang telinga mendengarnya sambil mereka mempermain-mainkannya (2) Dengan keadaan hati mereka leka daripada memahami dan mengamalkan maksudnya....(3)

Al Anbiya' : 1 - 3

Ummat akhir zaman memang hanyut dengan kelalaian, kelekaan dan perkara yang sia-sia. 

Hati yang hanya lalai dan leka dengan kehidupan dunia ... Lalai dan leka daripada kehidupan akhirat adalah sifat hati golongan kuffar.

﴿ يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِّنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الآخِرَةِ هُمْ غَافِلُون ﴾ [الروم: 7]

Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.(17)

Ar Rum:17

وَلَـٰكِن مَّن شَرَحَ بِالْكُفْرِ صَدْرًا فَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ مِّنَ اللَّـهِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ ﴿١٠٦ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمُ اسْتَحَبُّوا الْحَيَاةَ الدُّنْيَا عَلَى الْآخِرَةِ وَأَنَّ اللَّـهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ ﴿١٠٧ أُولَـٰئِكَ الَّذِينَ طَبَعَ اللَّـهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَسَمْعِهِمْ وَأَبْصَارِهِمْ ۖ وَأُولَـٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ ﴿١٠٨   النحل 

akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar.(106) Yang demikian itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.(107) Mereka itulah orang-orang yang hati, pendengaran dan penglihatannya telah dikunci mati oleh Allah, dan mereka itulah orang-orang yang lalai.(108)

An Nahl : 106-108

Juga tutupan penyakit nifaq.

روى مسلم في صحيحه من حديث عبدالله بن عمر وأبي هريرة رضي اللهُ عنهما أَنَّهُمَا سَمِعَا رَسُولَ اللَّهِ صلى اللهُ عليه وسلم يَقُولُ عَلَى أَعْوَادِ مِنْبَرِهِ: "لَيَنْتَهِيَنَّ أَقْوَامٌ عَنْ وَدْعِهِمُ الْجُمُعَاتِ، أَوْ لَيَخْتِمَنَّ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ ثُمَّ لَيَكُونُنَّ مِنَ الْغَافِلِينَ".

“Sungguh berhentilah orang-orang daripada perbuatan mereka meninggalkan solat jumaat atau benar-benar Allah ta'ala akan menutup hati-hati mereka,kemudian mereka benar-benar menjadi orang yang lalai.

HR Muslim

Hati yang lalai juga... Iaitu yang lalai  mengambil ibrah dan pengajaran daripada ayat-ayat tanda kebesaran Allah ta'ala.

﴿ فَالْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ آيَةً وَإِنَّ كَثِيرًا مِّنَ النَّاسِ عَنْ آيَاتِنَا لَغَافِلُون ﴾ [يونس: 92]، 

Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.(92)

Yunus:92

Merasa tenang kehidupan dunia, tidak mengharapkan pertemuan yang baik dengan Rabbul Jalil di akhirat, pasti beriringan dengan kelalaian terhadap ayat-ayat Allah...

 ﴿ إَنَّ الَّذِينَ لاَ يَرْجُونَ لِقَاءنَا وَرَضُواْ بِالْحَياةِ الدُّنْيَا وَاطْمَأَنُّواْ بِهَا وَالَّذِينَ هُمْ عَنْ آيَاتِنَا غَافِلُون *أُوْلَئِكَ مَأْوَاهُمُ النُّارُ بِمَا كَانُواْ يَكْسِبُون ﴾ [يونس: 7-8].

Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami,(7) mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan.(8)

Yunus:7-8

Ghaflah lalai dari mengingati Allah ta'ala akan disusuli oleh mengikut hawa nafsu....yang sudah pasti membawa padah yang buruk di akhirat nanti.

 ﴿ وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ وَلاَ تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلاَ تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَن ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا ﴾ [الكهف: 28].

Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.(28)

Al Kahfi : 28

Pandangan mata, pendengaran telinga dan hati sudah tidak berfaedah lagi bila ghaflah lalai menguasai jiwa...

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ ﴾ [الأعراف: 179]،


Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.(179)

Al A’raf:179

Kadangkala lalai mengingati Allah itu merupakan akibat balasan daripada Allah ta'ala kerana bermaksiat kepadaNya

  ﴿ أُولَئِكَ الَّذِينَ طَبَعَ اللّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ وَسَمْعِهِمْ وَأَبْصَارِهِمْ وَأُولَـئِكَ هُمُ الْغَافِلُون ﴾ 
[النحل: 108].

Mereka itulah orang-orang yang hati, pendengaran dan penglihatannya telah dikunci mati oleh Allah, dan mereka itulah orang-orang yang lalai.(108)

An Nahl:108

قال المحاسبي:
 (اعلم أنَّ الذنوب تورث الغفلة، والغفلة تورث القسوة، والقسوة تورث البعد من الله، والبعد من الله يورث النار، وإنَّما يتفكر في هذا الأحياء، وأما الأموات فقد أماتوا أنفسهم بحب الدنيا) 

Imam Al Muhasabi berkata : " Ketahuilah sesungguhnya dosa-dosa itu mewariskan ghaflah ( lalai ), kelalaian pula mewariskan keras hati, keras hati mewariskan jauh daripada Allah, jauh daripada Allah mewariskan neraka. Mereka yang hidup hatinya akan memikirkan persoalan ini, manakala yang mati hatinya, mereka mematikan diri mereka dengan kecintaan terhadap dunia".

 . قال ابن القيم:
 (متى رأيت القلب قد ترحل عنه حب الله والاستعداد للقائه، وحلَّ فيه حب المخلوق، والرضا بالحياة الدنيا، والطمأنينة بها، فاعلم أنه قد خسف به)  . 

Ibnul Qayyim RH berkata : " Apabila engkau melihat hati, yang mana kecintaan kepada Allah dan persiapan untuk bertemuNya telah terpisah daripada hati itu, kecintaan kepada makhluq pula bertapak di dalamnya, dan redha pula kepada kehidupan duniawi dan tenang aman dengannya, maka ketahuilah bahawasanya hati itu telah gerhana disebabkannya".


Ubat dan penawar lalai ialah zikrullah...mengingatiNya dengan hati dan menyebut-nyebutNya dengan lidah.

﴿ وَاذْكُر رَّبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعاً وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالآصَالِ وَلاَ تَكُن مِّنَ الْغَافِلِين ﴾ [الأعراف: 205].

Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.(205)

Al ‘Araf:205

Berdoa tanpa hati yang yakin dan ingat...doa tidak akan termakbul..
فقد قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ( ادعوا الله وأنتم موقنون بالإجابة، واعلموا أن الله لا يستجيب دعاء من قلب غافل لاه.)  رواه الترمذي وأحمد
Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Berdoalah kepada Allah, sedangkan kamu yakin akan dikabulkan doa itu. Ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” 
HR Tirmizi, Ahmad
Imam Ibnu Rajab al Hanbali menyebut dalam kitabnya Jami'ul Ulum wal hikam : " Di antara syarat utama ( makbul doa ) ialah hadir hati ( حضور القلب ) dan yakin mengharap makbul daripada Allah ta'ala ".

Justeru....bermujahadahlah....berusahalah dengan sungguh-sungguh merawat dan mengubati ghaflah ini....jangan sampai menyesal pada ketika Yaumul Hasrah ( يوم الحسرة ) iaitu Hari Penyesalan ketika dihadapkan ke mahkamah Rabbul Jalil...

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ ۚ ذَٰلِكَ يَوْمُ الْوَعِيدِ ﴿٢٠ وَجَاءَتْ كُلُّ نَفْسٍ مَّعَهَا سَائِقٌ وَشَهِيدٌ ﴿٢١ لَّقَدْ كُنتَ فِي غَفْلَةٍ مِّنْ هَـٰذَا فَكَشَفْنَا عَنكَ غِطَاءَكَ فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيدٌ ﴿٢٢

Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari terlaksananya ancaman.(20) Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan dia seorang malaikat pengiring dan seorang malaikat penyaksi.(21) Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan daripadamu tutup (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam.(22)

Qaaf : 20-22

ABi

No comments: