Monday, December 01, 2014

JIWA LEMAH 8

JIWA LEMAH 8

Jiwa manusia jadi lemah....bila HATI..

Mengikut hawa nafsu....

Al-Imam Al-Hafizh Syamsuddin Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah berkata ( dalam kitabnya Raudhatul Muhibbin ) :

" Hawa nafsu adalah kecenderungan diri terhadap apa-apa yang sesuai dengan kehendaknya. Kecenderungan ini telah diciptakan di dalam diri manusia demi kelangsungan hidup mereka. Kerana apabila tidak ada kecenderungan (nafsu) terhadap makanan, minuman dan keperluan kelamin  maka mereka tidak akan makan, tidak minum dan tidak pula menikah. Hawa nafsu mendorongnya terhadap apa yang dikehendakinya itu. Sebagaimana sifat marah mencegahnya dari hal-hal yang menyakitinya. Oleh itu tidak boleh mencela hawa nafsu secara mutlak dan tidak boleh pula memujinya secara mutlak. Sebagaimana perasaan marah tidak boleh dicela secara mutlak dan tidak pula dipuji secara mutlak. Namun kebisaaan orang yang mengikuti hawa nafsu, syahwat dan emosinya tidak dapat berhenti sampai pada batas yang bermanfaat saja maka dari itulah hawa nafsu, syahwat dan amarah dicela, karena besarnya mudharat (keburukan) yang ditimbulkannya. Dan juga jarang sekali ditemui orang yang dapat berlaku adil dan berhenti pada batas positif bila telah dikuasai oleh hawa nafsu, syahwat dan amarah ".

Justeru, Allah ta’ala selalu mencela hawa nafsu dalam Al Quran. 

فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوَىٰ أَن تَعْدِلُوا (١٣٥)  سورة  النساء
Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran(135)

An Nisa' : 135

Demikian juga dalam Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, selalu dicela oleh Rasul SAW, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

عَنْ أَبِي بَرْزَةَ الأَسْلَمِيِّ  ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " أَخْوَفُ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ شَهَوَاتُ الْغَيِّ فِي بُطُونِكُمْ ، وَفِي فُرُوجِكُمْ ، وَمُضِلاتِ الْهَوَى "
رواه احمد
Daripada Abu Barrazah Al Aslami , Rasululullah SAW bersabda :
" Yang paling aku khawatir ke atas kamu ialah syahwat yang jahat dalam perutmu dan kemaluanmu, juga hawa hafsu yang menyesatkan ".
HR Ahmad
Namun Allah Ta'ala juga memberi rahmatNya kepada nafsu hamba-hamabaNya yang dipilih dan memuji nafsu yang muthmainnah ( tenang )...

وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي ۚ إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّي ۚ إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿٥٣)  سورة يوسف  
Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

( Yusuf : 53 )

 يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ﴿٢٧ ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ﴿٢٨﴾    سورة الفجر 
                  
Hai jiwa yang tenang (27) Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.(28)

Al Fajr : 27-28

Oleh itu, nafsu wajib dididik, diasuh dan dimujahadahkan supaya tunduk kepada syariat Allah Ta'ala.

عن عبد الله بن عمرو بن العاص رضي الله عنهما قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ( لا يُؤمن أحدكم حتى يكون هواه تبعا لما جئت به )
 حديث صحيح رواه الأصفهاني وأخرجه الطبراني
Daripada Abdullah ibnu Amru bin 'As RAhumma, Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak sempurna iman kamu hingga menjadikan hawa nafsunya selalu tunduk mengikuti ajaran yang ku bawa.” 
HR Al Asfahani dan At Thabarani
عن فَضَالَة بْنَ عُبَيْدٍ، يَقُولُ  سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ:  الْمُجَاهِدُ مَنْ جَاهَدَ نَفْسَهُ فِي اللَّهِ
 أخرجه  ابو داود وابن حبان 

Dari Fadhalaah bin 'Ubaid berkata ia: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda : " Mujahid itu ialah seorang yang menunduk dan memaksa nafsunya pada ( mentaati ) Allah ".

HR Abu Daud, Ibnu Hibban

قال الإمام المحقق ابن القيم: وسمعت شيخنا يعني شيخ الإسلام ابن تيمية قدس الله روحه يقول : جهاد النفس والهوى أصل جهاد الكفار والمنافقين ، فإنه لا يقدر على جهادهم حتى يجاهد نفسه وهواه أولا حتى يخرج إليهم ، فمن قهر هواه عز وساد ، ومن قهره هواه ذل وهان وهلك وباد

Berkata Imam Muhaqqiq Ibnul Qayyim: "Aku mendengar Syeikh kami Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah QR berkata: " Jihad terhadap hawa nafsu adalah asal kepada jihad menentang golongan kafir dan munafiq. Kerana sesungguhnya seseorang itu tidak akan mampu melakukan jihad menentang kafir dan munafiq sehinggalah jihad hawa nafsu dilaksanakan dulu hingga ia keluar menentang mereka. Maka siapa yang mampu mengalakan hawa nafsunya, dia mulia dan hebat  . Siapa yang dikalahkan oleh hawa nafsunya, dia hina, binasa dan hodoh ."

Kegagalan dan kelemahan diri seorang muslim dalam bermujahadah mendidik nafsu akan menjadikan jiwanya lemah dalam menjunjung ketaqwaan. Bahkan membawa padah yang buruk dan besar kepada kehidupannya di dunia juga di akhirat.

  وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَى فَيُضِلَّكَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ إِنَّ الَّذِينَ يَضِلُّونَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ بِمَا نَسُوا يَوْمَ الْحِسَابِ (26)  سورة ص  
dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.(26)

Shaad : 26

Di antara akibat dan padah buruk mengikut nafsu.....

Tunduk patuh ...menjadi hamba kepada segala keinginan hawa nafsu...

 أَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ أَفَأَنْتَ تَكُونُ عَلَيْهِ وَكِيلًا (43) أَمْ تَحْسَبُ أَنَّ أَكْثَرَهُمْ يَسْمَعُونَ أَوْ يَعْقِلُونَ إِنْ هُمْ إِلَّا كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ سَبِيلًا (44) سورة الفرقان
Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?,(43) atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu).(44)

Al Furqan : 43-44

 أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَى سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَى بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَنْ يَهْدِيهِ مِنْ بَعْدِ اللَّهِ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ(23) سورة  الجاثية .

Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? (23)

Al Jathiyah:23

Mengikut jalan kesesatan

فَإِنْ لَمْ يَسْتَجِيبُوا لَكَ فَاعْلَمْ أَنَّمَا يَتَّبِعُونَ أَهْوَاءَهُمْ وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنِ اتَّبَعَ هَوَاهُ بِغَيْرِ هُدًى مِنَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ (50) سورة القصص
Maka jika mereka tidak menjawab (tantanganmu) ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka (belaka). Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.(50)

Al Qasas:50

Ditunggangi syaitan dan memandang baik amalan buruknya

أَفَمَن كَانَ عَلَىٰ بَيِّنَةٍ مِّن رَّبِّهِ كَمَن زُيِّنَ لَهُ سُوءُ عَمَلِهِ وَاتَّبَعُوا أَهْوَاءَهُم ﴿١٤﴾ سورة  محمد  

Maka apakah orang yang berpegang pada keterangan yang datang dari Rabbnya sama dengan orang yang (shaitan) menjadikan dia memandang baik perbuatannya yang buruk itu dan mengikuti hawa nafsunya?(14)

Muhammad:14

Hati tertutup dari menerima kebenaran

أُولَـٰئِكَ الَّذِينَ طَبَعَ اللَّـهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَاتَّبَعُوا أَهْوَاءَهُمْ ﴿١٦سورة محمد  

Mereka itulah orang-orang yang dikunci mati hati mereka oleh Allah dan mengikuti hawa nafsu mereka.(17)

Muhammad:17

Meninggalkan ketaatan dan ketaqwaan

 فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا ( 59)  سورة مريم

Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan,(59)

Maryam:59

Hati jadi berpenyakit sehingga tidak kenal lagi antara yang perkara baik dan buruk..

Di antaranya penyakit lemah dan malas.....

فقد روى الحاكم والبيهقي عن أنس أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يقول: اللهم إني أعوذ بك من العجز والكسل ...،،

Diriwayatkan daripada Al Hakim dan Baihaqi daripada Anas, nahawa Nabi SAW bersabda : " Ya Allah Aku berlindung denganmu daripada lemah dan malas.....

عن حُذَيْفَةُ قال : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُول: [ تُعْرَضُ الْفِتَنُ عَلَى الْقُلُوبِ كَالْحَصِيرِ عُودًا عُودًا فَأَيُّ قَلْبٍ أُشْرِبَهَا نُكِتَ فِيهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ وَأَيُّ قَلْبٍ أَنْكَرَهَا نُكِتَ فِيهِ نُكْتَةٌ بَيْضَاءُ حَتَّى تَصِيرَ عَلَى قَلْبَيْنِ عَلَى أَبْيَضَ مِثْلِ الصَّفَا فَلَا تَضُرُّهُ فِتْنَةٌ مَا دَامَتْ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ وَالْآخَرُ أَسْوَدُ مُرْبَادًّا كَالْكُوزِ مُجَخِّيًا لَا يَعْرِفُ مَعْرُوفًا وَلَا يُنْكِرُ مُنْكَرًا إِلَّا مَا أُشْرِبَ مِنْ هَوَاهُ 
أخرجه البخاري ومسلم والترمذي وابن ماجة وأحمد .

Dari Hudzaifah r.a, beliau berkata : Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda maksudnya : “Fitnah-fitnah akan mendatangi hati bagaikan anyaman tikar yang tersusun seutas demi seutas. Maka hati mana saja yang menyerapnya akan ditorehkan padanya satu titik hitam. Dan hati mana saja yang mengingkarinya akan ditorehkan padanya satu titik putih hingga menjadilah keadaan dua jenis hati tadi, hati yang sangat putih bagaikan batu putih yang sangat licin, tidak akan ada satu fitnahpun yang akan memudaratkannya selama langit dan bumi masih ada. Sedangkan hati yang lain adalah hati yang hitam dan kotor, bagaikankan gelas yang terbalik. Hati yang tidak mengetahui perkara yang makruf dan tidak pula mengingkari perkara yang mungkar, kecuali yang sesuai dengan hawa nafsunya

HR Bukhari,Muslim,Tirmizi,Ibnu Majah dan Ahmad

Memandang remeh dosa maksiat
عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :

  إِنَّ الْمُؤْمِنَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَأَنَّهُ فِي أَصْلِ جَبَلٍ يَخَافُ أَنْ يَقَعَ عَلَيْهِ ، وَإِنَّ الْفَاجِرَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَذُبَابٍ وَقَعَ عَلَى أَنْفِهِ قَالَ بِهِ هَكَذَا فَطَارَ 
أخرجه البخاري والترمذي .


Daripada Abdullah Ibnu Mas'ud RAhumma, Rasulullah SAW bersabda:

Dosa dilihat oleh seorang beriman bagaikan bukit yang besar yang dibimbangi akan menghempap dirinya...namun bagi seorang fajir ( pendosa ) dosa hanya bagaikan lalat kecil yang kecil yang hinggap di batang hidungnya lalu ia menepis2..".

HR Bukhari, Tirmizi


Menjadi pelaku bid'ah terhadap agama Allah


 وعن جابر بن عبدالله قال : كان النبي صلى الله عليه وسلم يقول إذا خطب : أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْأُمُورِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ 
 أخرجه مسلم  

Daripada Jabir bin Abdullah RA: Adalah Nabi SAW berkhutbah : " Amma ba'du.. sesungguhnya sebaik-baik perkara ialah Kitab Allah, sebaik-baik petunjuk ialah petunjuk Muhammad, seburuk-buruk urusan ialah perkara yang baru diada-adakan dan setiap bid’ah adalah sesat.

HR Muslim

Menyesatkan manusia dan menjauhkan mereka dari jalan Allah

 ...وَإِنَّ كَثِيرًا لَيُضِلُّونَ بِأَهْوَائِهِمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِالْمُعْتَدِينَ (119 ) سورة  الأنعام .

…Dan sesungguhnya kebanyakan (dari manusia) benar benar hendak menyesatkan (orang lain) dengan hawa nafsu mereka tanpa pengetahuan. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang melampaui batas.(119)

Al An'aam : 119

Menjadi pelaku kerosakan ke atas kehidupan

وَلَوِ اتَّبَعَ الْحَقُّ أَهْوَاءَهُمْ لَفَسَدَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ وَمَن فِيهِنَّ ۚ بَلْ أَتَيْنَاهُم بِذِكْرِهِمْ فَهُمْ عَن ذِكْرِهِم مُّعْرِضُونَ ﴿٧١سورة  المؤمنون 

Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan (Al Quran) mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu.(71)

Al Mukminun:71

Menjadi penghuni neraka di akhirat

  وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَى فَيُضِلَّكَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ إِنَّ الَّذِينَ يَضِلُّونَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ بِمَا نَسُوا يَوْمَ الْحِسَابِ  (٢٦)    سورة ص  

dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.(26)

Shaad : 26

Beruntunglah siapa yang berjaya mendidik...  mengasuh...  mengekang... menundukkan nafsunya...syurga baginya sebagai tempat tinggal di akhirat...

وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا ﴿٧ فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا ﴿٨ قَدْ أَفْلَحَ مَن زَكَّاهَا ﴿٩ وَقَدْ خَابَ مَن دَسَّاهَا 
﴿١٠﴾  سورة الشمس  

dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya)(7) maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.(8) sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,(9) dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.(10)

As Syams : 7 - 10

وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَىٰ ﴿٤٠ فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَىٰ ﴿٤١﴾  سورة النازعات 

Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya,(40) maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).(41)

An Nazi'at : 40-41

أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ﴿٢٧ ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ﴿٢٨ فَادْخُلِي فِي عِبَادِي ﴿٢٩ وَادْخُلِي جَنَّتِي ﴿٣٠﴾  سورة  الفجر  
Hai nafsu yang tenang (27) Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.(28) Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku(29) masuklah ke dalam surga-Ku.(30)

Al Fajr : 27 - 30


ABi

No comments: