Membentuk keperibadian seorang HAMBA melalui sentuhan ilmu...ilmu yang bermanfaat..
Rasulullah SAW mengajar agar berdoa mohon dijauhi daripada ilmu yang tidak bermanfaat..
(( عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ قَالَ لا أَقُولُ لَكُمْ إِلا كَمَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ:... اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لا يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لا يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لا تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لا يُسْتَجَابُ لَهَا ))
‘Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari nafsu yang tidak puas, dan dari do’a yang tidak dimakbulkan ”.
HR Muslim , At-Tirmidzi dan An Nasai dari Zaid bin Arqam
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :
العلم علمان : علم في القلب فذاك العلم النافع , وعلم على اللسان فتلك حجة الله على عباده
( رواه ابن ابي شيبة )
Rasulullah S.A.W telah bersabda :
"Ilmu itu ada dua jenis, ilmu yang ada dalam hati (disertakan amal), maka itulah yang bermanfaat, dan ilmu (yang hanya) berada di atas lidah (tanpa diamal), maka itulah ilmu (yang menjadi) hujjah Allah (untuk mendakwa kesalahan) terhadap hamba-hambaNya".
HR Ibnu Abi Syaibah
Justeru....apakah dia ilmu yang bermanfaat...?
Al Imam Ghazali menghuraikan pengertian ilmu yang yang memberi manfaat dengan katanya :
العلم النافع :
Ilmu yang memberi manfaat itu ialah
هو ما يزيد في خوفك من الله تعالى،
Ilmu yang memberi manfaat itu ialah ilmu yang menambahkan perasaan takutmu kepada Allah Ta’ala
ويزيد في بصيرتك بعيوب نفسك،
( ilmu ) yang menambahkan celik mata hatimu terhadap keaiban-keaiban dirimu
ويزيد في معرفتك بعبادة ربك،
(ilmu) yang menambahkan ibadahmu kepada Tuhanmu ‘Azza wa Jalla dengan sebab makrifatmu kepadaNya
ويقلل من رغبتك في الدنيا،
(ilmu) yang mengurangkan gemar kasihmu kepada dunia
ويزيد في رغبتك في الآخرة،
(ilmu) yang menambahkan gemar kasihmu kepada akhirat
ويفتح بصيرتك بآفات أعمالك حتى تحترز منها،
(ilmu) yang membukakan pandangan mata hatimu terhadap kebinasaan-kebinasaan segala amalmu sehingga kamu dapat memeliharakan dirimu daripadanya
ويطلعك على مكايد الشيطان وغروره
(ilmu) yang menampakkan kepada kamu segala perdayaan syaithan dan tipuannya
(نقلاً من كتاب ( بداية الهداية ) للإمام الغزالي)
Keperibadian seorang HAMBA itu ialah yang :
1. Ada KHAUF ( takut ) dan bimbang pertemuannya dengan Allah ta'ala di akhirat tanpa amalan soleh lalu dia memelihara keinginan nafsunya agar tidak menghalang untuknya beramal soleh.
وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَىٰ ﴿٤٠﴾ فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَىٰ ﴿٤١﴾
Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya,(40) maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).(41)
An Nazi'at : 40-41
2. Nampak aib dan kesilapan diri lebih dari melihat dan membuka aib orang lain lalu berusaha bersungguh-sungguh memperbaiki dirinya.
(( طوبى لمن شغله عيبه عن عيوب الناس ))
"Beruntunglah bagi siapa yang keburukan aibnya menyibukkannya daripada keburukan aib manusia "
3. Subur pengenalan hatinya terhadap Rabb...Dialah yang disembah dengan sebenarnya dengan sepenuh hati lalu berusaha mendekatiNya dengan ibadah wajib dan nawafil.
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إن الله تعالى قال من عادى لي وليا ، فقد آذنته بالحرب وما تقرب إلي عبدي بشيء أحب إلي مما افترضت عليه ، ولا يزال عبدي يتقرب إلي بالنوافل حتى أحبه ، فإذا أحببته ، كنت سمعه الذي يسمع به ، وبصره الذي يبصر به ، ويده التي يبطش بها ، ورجله التي يمشي بها ، ولئن سألني لأعطينه ، ولئن استعاذني لأعيذنه ، .
رواه البخاري .
Dari Abi Hurairah RA katanya, telah bersabda Rasulullah saw : Sesungguhnya Allah swt telah berfirman:
"Barangsiapa yang menyakiti wali-Ku , maka Aku isytiharkan perang kepadanya. Tidaklah hamba-Ku mendekati-Ku dengan suatu pekerjaan yang lebih Aku sukai daripada dia mengerjakan apa yang Aku telah fardhukan keatasnya. Dan sentiasalah hamba-Ku mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan melakukan yang sunat sehingga Aku cinta kepadanya. Maka apabila Aku telah mencintainya, adalah Aku-lah yang menjadi pendengarannya yang ia mendengar dengannya, dan penglihatannya yang ia melihat dengannya, dan tangannya yang ia tamparkan dengannya, dan kakinya yang ia berjalan dengannya; Dan sesungguhnya, jika ia meminta kepada-Ku, nescaya Aku berikan kepadanya; Dan sesunggunya, jika ia memohon perlindungan kepada-Ku nescaya Aku berikan perlindungan kepadanya."
4. Mengenali hakikat dunia yang terkeji ...yang menipu...lalu berhati-hati dalam menggunakannya.
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ﴿١٨٥﴾
Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.(185)
Ali 'Imran : 185
5. Hatinya penuh rasa cinta dan cenderung dengan kehidupan akhirat yang kekal abadi..untuk bertemu Tuhannya....lalu menyiapkan dirinya sungguh-sungguh untuk kehidupan itu.
وَلَدَارُ الْآخِرَةِ خَيْرٌ ۚ وَلَنِعْمَ دَارُ الْمُتَّقِينَ ﴿٣٠﴾
Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa,(30)
An Nahlu : 30
فَمَن كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا ﴿١١٠﴾
Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".(110)
Al Kahfi : 110
6. Mata hati cerah dalam melihat sifat-sifat mazmumah perosak keikhlasan dalam beramal...lalu berwaspada dengan segala sifat-sifat itu.
Nabi SAW ditanya oleh para sahabatnya:
أي الناس أفضل ؟ قال :كل مخموم القلب صدوق اللسان» قالوا: صدوق اللسان نعرفه فما مخموم القلب؟ قال: «هو التقي النقي لا إثم فيه ولا بغي ولا غلٍّ ولا حسد»
(ابن ماجة: 6024 الزهد)
Siapakah manusia yang paling utama? sabda Rasulullah SAW : " Setiap yang makhmum hatinya dan benar lisannya." Mereka bertanya: " Benar lisan kami tahu, apakah dia makhmum hati? ". Sabda Rasulullah SAW : " Dia yang bertaqwa, bersih hatinya, tiada dosa dalamnya, tiada sikap permusuhan, tiada kedengkian."
7. Mengisytihar permusuhan dengan syaitan...lalu memperhalusi jalan mengenali tipudaya syaitan.
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ ﴿٦﴾
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala(6)
Fathiir : 6
Justeru...bersungguh-sungguhlah menambah ilmu demi menyuluh jalan menjadi seorang HAMBA...
ABi
No comments:
Post a Comment