Thursday, November 06, 2014

JIWA LEMAH 5

JIWA LEMAH 5

Jiwa jadi lemah....bila HATI ...

Ada penyakit..

Penyakit hati ada dua jenis : Penyakit syubhat dan penyakit syahwat.
.
1. Penyakit syubhah (syak dan ragu); terkandung di dalamnya penyakit kejahilan, ragu-ragu antara hak dan batil, antara hidayah dan kesesatan, antara jalan yang lurus dan jalan yang bengkok. Antara ayat Allah yang menyentuh tentang penyakit syubhah dalam hati manusia ialah firmanNya tentang orang munafik;

فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضاً               سورة البقرة  .١

“Dalam hati mereka (orang-orang munafik) terdapat penyakit (syak dan ragu), maka Allah tambahkan lagi penyakit itu kepada mereka”. 

Al Baqarah: 10

2. Penyakit syahwat; iaitu penyakit-penyakit yang lahir dalam hati kerana penguasaan nafsu terhadap diri sendiri, dunia, harta dan wanita seperti penyakit riyak, ‘ujub, sombong, takabbur, gilakan pangkat dan kemasyhuran, bakhil, lupakan akhirat, hasad dan sebagainya. Antara ayat Allah yang menjelaskan tentang penyakit syahwat di dalam hati :

فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلًا مَّعْرُوفًا ﴿٣٢ 

“Janganlah kamu berkata-kata dengan lembut manja (semasa bercakap dengan lelaki asing) kerana yang demikian boleh menimbulkan keinginan orang yang ada penyakit dalam hatinya (menaruh tujuan buruk kepada kamu)”. (32)

al-Ahzab: 32

Penyakit hati di dalam ayat di atas menurut ulamak ialah penyakit syahwat khususnya nafsu terhadap wanita.

Ubat bagi penyakit syubhah ialah ilmu. Sementara bagi penyakit syahwat pula ubatnya ialah taat. Apabila seseorang berilmu, akan hilang lah dari hatinya keraguan dan kejahilan terhadap Allah dan ajaranNya. Dan apabila dalam hidupnya ia mengutamakan ketaatan kepada Allah, akan hilang lah pula penyakit syahwat dari hatinya.

Di antara penyakit-penyakit hati ialah :

1. Nifaq

  قَالَ عَلِيٌّ  رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ : " الإِيمَانُ يَبْدَأُ لُمْظَةً بَيْضَاءَ فِي الْقَلْبِ ، كُلَّمَا ازْدَادَ الإِيمَانُ ازْدَادَتْ بَيَاضًا حَتَّى يَبْيَضَّ الْقَلْبُ كُلُّهُ ، وَإِنَّ النِّفَاقَ يَبْدَأُ لُمْظَةً سَوْدَاءَ فِي الْقَلْبِ ، فَكُلَّمَا ازْدَادَ النِّفَاقُ ازْدَادَتْ حَتَّى يَسْوَدَّ الْقَلْبُ كُلُّهُ ، وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ ، لَوْ شَقَقْتُمْ عَنْ قَلْبِ مُؤْمِنٍ وَجَدْتُمُوهُ أَبْيَضَ الْقَلْبِ ، وَلَوْ شَقَقْتُمْ عَنْ قَلْبِ مُنَافِقٍ وَجَدْتُمُوهُ أَسْوَدَ الْقَلْبِ " .

Saidina Ali Abu Thalib k.w. berkata, " Sesungguhnya iman itu akan tampak di dalam hati sebagai titik putih. Setiap kali iman itu bertambah, bertambah pula titik putih itu, sehingga nanti menjadi putihlah keseluruhan hatinya. Sesungguhnya nifaq itu akan tampak didalam hati sebagai sebuah titik hitam. Setiap kali nifaq itu bertambah, bertambah pula titik hitam itu, sehingga nanti menjadi hitamlah keseluruhan hatinya. Demi Zat yang nyawaku di tanganNya, kalaulah engkau belah hati seorang mikmin nescaya engkau mendapati putih hatinya, dan jika engkau membelah hati seorang munafiq nescaya engkau mendapati hitam hatinya" .

( كتاب الإيمان لابن أبي شيبة )

2. Riya'

إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّـهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَىٰ يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّـهَ إِلَّا قَلِيلًا ﴿١٤٢

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan salat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.

An Nisa' : 142

3. Syubhat, syak dan ragu-ragu

إِنَّمَا يَسْتَأْذِنُكَ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِاللَّـهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَارْتَابَتْ قُلُوبُهُمْ فَهُمْ فِي رَيْبِهِمْ يَتَرَدَّدُونَ ﴿٤٥
 
Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan hati mereka ragu-ragu, karena itu mereka selalu bimbang dalam keraguannya.(45)

At Taubah : 45

4. Sangka buruk

إِنَّ الَّذِينَ جَاءُوا بِالْإِفْكِ عُصْبَةٌ مِّنكُمْ ۚ لَا تَحْسَبُوهُ شَرًّا لَّكُم ۖ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ لِكُلِّ امْرِئٍ مِّنْهُم مَّا اكْتَسَبَ مِنَ الْإِثْمِ ۚ وَالَّذِي تَوَلَّىٰ كِبْرَهُ مِنْهُمْ لَهُ عَذَابٌ عَظِيمٌ ﴿١١﴾ لَّوْلَا إِذْ سَمِعْتُمُوهُ ظَنَّ الْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بِأَنفُسِهِمْ خَيْرًا وَقَالُوا هَـٰذَا إِفْكٌ مُّبِينٌ ﴿١٢﴾

Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar. ( 11 )

Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohong itu orang-orang mukminin dan mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata: "Ini adalah suatu berita bohong yang nyata".
( 12 )

An Nur : 11 - 12

5. Hasad dengki

لاَتَحَاسَدُوا وَلاَتَنَاجَشُوا وَلاتَبَاغَضُوا وَلاَتَدَابَرُوا وَلاَيَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ إِخْوَانًا المُسْلِمُ أَخُ الْمُسْلِمِ لاَيَظْلِمُهُ وِلاَيَخْذُلُهُ وَلاَيَكْذِبُهُ وَلاَيَحْقِرُهُ التَّقْوَى هَاهُنَا وَيُشِيْرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ، بِحَسْبِ امْرِىءٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ كُلُّ الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ

“Janganlah kalian saling hasad, saling najasy (menawar barang dengan harga yang lebih tinggi tanpa bermaksud membeli, akan tetapi untuk memperdaya pihak lain), saling membenci, saling acuh tak acuh. Janganlah sesama kalian menjual di atas penjualan sebagian yang lainnya (maksudnya mempengaruhi pembeli ditengah memilih suatu barang sehingga membatalkan pembeliannya, kemudian orang lain menawarkan barang dengan kualitas yang sama atau lebih baik dengan harga yang sama). Jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara, seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lainnya. Oleh karena itu janganlah menzhalimi, menghina, mendustai dan jangan pula meremehkannya. Taqwa itu ada di sini (hati), dan beliau sambil menunjuk ke dadanya tiga kali. Cukuplah seseorang dianggap jahat jika ia memandang hina kepada saudaranya sesama muslim. Setiap muslim atas muslim lainnya adalah haram darahnya, hartanya, dan juga kehormatannya.” 

(HR. Muslim)

6. Angkuh sombong, kagum terhadap diri sendiri, menghina orang lain dan memperkecilkan mereka.

عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:

لا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ، قَالَ رَجُلٌ: إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا، وَنَعْلُهُ حَسَنَةً، قَالَ: إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ، الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ، وَغَمْطُ النَّاسِ
( مسلم، الترمذي، أبو داود، ابن ماجه، أحمد )

Dari ibnu Mas’ud radhiyallahu anhumma : Rasulullah SAW bersabda : 

“Tidak akan masuk kedalam syurga orang yang di hatinya ada kesombongan walaupun seberat biji sawi. Lalu ada yang bertanya : sesungguhnya seseorang itu sangat suka kepada baju dan kasut yang bagus ? maka Baginda SAW bersabda : Sesungguhnya Allah Maha Indah dan mencintai keindahan. Sombong itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia“.

7. Kebencian dan permusuhan

إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَن يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَن ذِكْرِ اللَّـهِ وَعَنِ الصَّلَاةِ ۖ فَهَلْ أَنتُم مُّنتَهُونَ ﴿٩١

Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).(91)

Al Maidah : 91

8. Putus asa terhadap rahmat Allah

وَالَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ اللَّـهِ وَلِقَائِهِ أُولَـٰئِكَ يَئِسُوا مِن رَّحْمَتِي وَأُولَـٰئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ ﴿٢٣

Dan orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah dan pertemuan dengan Dia, mereka putus asa dari rahmat-Ku, dan mereka itu mendapat azab yang pedih.(23)

9. Melebihi cinta kepada selain Allah

وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللَّـهِ أَندَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّـهِ ۖ

Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah.(165)

Al Baqarah : 165

10.Takut dan gerun kepada selain Allah

فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ إِذَا فَرِيقٌ مِّنْهُمْ يَخْشَوْنَ النَّاسَ كَخَشْيَةِ اللَّـهِ أَوْ أَشَدَّ خَشْيَةً

Setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebahagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya.(77)

An Nisa': 77

 
11. Buta, keras dan mati hati

أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا أَوْ آذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا ۖ فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَـٰكِن تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ ﴿٤٦
maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.(46)

Al Hajj : 46

﴿لِيَجْعَلَ مَا يُلْقِي الشَّيْطَانُ فِتْنَةً لِلَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ وَالْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ﴾
سورة الحج  ٥٣
agar Dia menjadikan apa yang dimasukkan oleh syaitan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan yang keras hatinya. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu, benar-benar dalam permusuhan yang sangat,

Al Hajj : 53

12. Ghurur tertipu

قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُم بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا ﴿١٠٣﴾ الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا ﴿١٠٤

Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?"(103) Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.(104)

Al Kahfi : 103-104

“- عن الحسن البصري قال : إن قوما غرتهم الأماني , و خرجوا من الدنيا و لم يعملوا حسنة , و قالوا : نحسن الظن بالله … و كذبوا لو أحسنوا الظن .. لأحسنوا العمل.”

Dari Hassan Al Basri :

"Sesungguhnya satu kaum mereka ditipu oleh angan-angan mereka, mereka keluar dari dunia walhal mereka tidak melakukan kebaikan, mereka berkata: 'Kami bersangka baik terhadap Allah..mereka berdusta kerana kalaulah mereka benar dalam sangkaan terhadap Allah nescaya mereka melakukan amalan yang baik..".

Sebab-sebab kepada hati berpenyakit dan jadi rosak :

1. Kejahilan

فالقلب يموت بالجهل               
(  مجموع فتاوى لابن تيمية )

Hati jadi mati disebabkan kejahilan  ( Majmuk Fatwa Ibnu Taimiah )

2. Dosa maksiat

 روى عن ابن عباس أنه قال : " إن للحسنة نورًا في الوجه ، وضياءً في القلب ، وسعة في الرزق ، ومحبة في قلوب الخلق ، وإن للمعصية سوادًا في الوجه وظلامـًا في القلب ، وضيقـًا في الرزق ، وبُغْضَةً في قلوب الخلق " .

Hati manusia menjadi sakit berpunca dari dosa. Dosa menjauhkan hati dari Allah. Apabila hati jauh dari Allah, mudahlah ia ditimpa dengan bermacam-macam penyakit. 

عَنْ ابْنِ عَجْلَانَ ، عَنْ القَعْقَاعِ بْنِ حَكِيمٍ ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : " " إِنَّ العَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيئَةً نُكِتَتْ فِي قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ ، فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ ، وَإِنْ عَادَ زِيدَ فِيهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ ، وَهُوَ الرَّانُ الَّذِي ذَكَرَ اللَّهُ " " كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ . "روي في سُنَنُ التِّرْمِذِيِّ ـ

Sabda Nabi s.a.w.; “Seorang hamba jika ia melakukan suatu dosa, akan muncul lah satu titik hitam di dalam hatinya. Jika ia meninggalkan dosa itu, kemudian ia beristighfar dan memohon ampun (dari Allah), akan gilaplah kembali hatinya. Namun jika ia kembali melakukan lagi dosa, maka akan bertambahlah titik hitam dalam hatinya hingga akhirnya meliputi keseluruhan hatinya. Inilah yang dimaksudkan dengan ar-Ran yang disebut Allah dalam firmanNya;     كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ 
“Sebenarnya! (ayat-ayat Kami itu tidak ada cacatnya) bahkan mata hati mereka telah diselaputi kekotoran (dosa), dengan sebab (perbuatan kufur dan maksiat) yang mereka kerjakan”.

 Al Mutoffifin; 14

Daripada Ibn Mas'ud apa yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, ia telah berkata :

إن المؤمن يرى ذنوبه كأنه قاعد تحت جبل يخاف أن يقع عليه, وإن الفاجر يرى ذنوبه كذباب مر على أنفه فقال به هكذا فذبه عنه.

Dosa dilihat oleh seorang beriman bagaikan bukit yang besar yang dibimbangi akan menghempap dirinya...namun bagi seorang fajir ( pendosa ) dosa hanya bagaikan lalat kecil yang kecil yang hinggap di batang hidungnya lalu ia menepis2..

Imam Abdullah bin al-Mubarak bermadah;

رَأيْتُ الذُنُوبَ تُمِيتُ الْقُلُوْبَ   *    وَقَدْ يُوْرِثُ الذُّلَّ إِدْمَانُهَا
وَتَرْكُ الذُّنُوْبِ حَيَاةُ الْقُلُوْبِ   *    وَخَيْرٌ لِنَفْسِكَ عِصْيَانُهَا

Aku lihat dosa-dosa itu mematikan hati,
Berterusan melakukannya mengakibatkan kehinaan,
Meninggalkan dosa pula menghidupkan hati,
Mengingkarinya membawa kebaikan kepada diri.

3. Syubhat keraguan
 أَلَا إِنَّهُمْ فِي مِرْيَةٍ مِّن لِّقَاءِ رَبِّهِمْ ۗ ...

Ingatlah bahwa sesungguhnya mereka adalah dalam keraguan tentang pertemuan dengan Tuhan mereka. (54)

Fussilat : 54

وَإِن كُنتُمْ فِي رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِّن مِّثْلِهِ وَادْعُوا شُهَدَاءَكُم مِّن دُونِ اللَّـهِ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ﴿٢٣
Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.(23)

Al Baqarah : 23

4. Lalai dari mengingati Allah

اقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ مُّعْرِضُونَ ﴿١ مَا يَأْتِيهِم مِّن ذِكْرٍ مِّن رَّبِّهِم مُّحْدَثٍ إِلَّا اسْتَمَعُوهُ وَهُمْ يَلْعَبُونَ ﴿٢ لَاهِيَةً قُلُوبُهُمْ ۗ......
Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya).(1) Tidak datang kepada mereka suatu ayat Al Quran pun yang baru (di-turunkan) dari Tuhan mereka, melainkan mereka mendengarnya, sedang mereka bermain-main,(2) 
(lagi) hati mereka dalam keadaan lalai....(3)

Al Anbiya' : 1-3

5. Hawa nafsu 
وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي ۚ إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّي ۚ إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿٥٣ 
Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.

Yusuf : 53

6. Cenderung kepada kejahatan dan kezaliman
وَلَا تَرْكَنُوا إِلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ .... (١١٣)     
Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka,...(113)

Hud : 113

7. Was-was dari syaitan

فَوَسْوَسَ إِلَيْهِ الشَّيْطَانُ قَالَ يَا آدَمُ هَلْ أَدُلُّكَ عَلَىٰ شَجَرَةِ الْخُلْدِ وَمُلْكٍ لَّا يَبْلَىٰ ﴿١٢٠

Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?"(120)

Thahaa : 120

وذكر ابن كثير عن ابن عباس ومجاهد أن الشيطان جاثم على قلب ابن آدم ، فإذا سها وغفل وسوس ، وإذا ذكر الله خنس 

Imam Ibnu Katsir memetik dari Ibnu Abbas dan Mujahid bahwasanya syaitan bertenggek di hati anak Adam , jika  ( anak Adam ) lupa dan lalai maka dia membisikkan ( sesuatu ) dan jika ( anak Adam ) mengingati Allah maka dia pergi.

8. Makan yang haram seperti riba, rasuah dan sebagainya

روى الترمذي عَنْ كَعْبِ بْنِ عُجْرَةَ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : (لَا يَرْبُو لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ إِلَّا كَانَتْ النَّارُ أَوْلَى بِهِ) 
Sabda Rasulullah dalam sebuah hadis diriwayatkan at-Tirmizi  bermaksud: 
  “Setiap daging yang tumbuh daripada makanan yang haram, maka api nerakalah yang layak baginya.”

9. Melihat yang diharamkan oleh Allah

اَلنَّظْرَةُ سَهْمٌ مِنْ سِهَامِ إِبْلِيْس، مَنْ تَرَكَهَا مِنْ مَخَافَةِ اللهِ أَعْطَاهُ اللهُ إِيْمَانًا يَجِدُ حَلاَوَتَهُ فِي قَلْبِهِ.

“Pandangan adalah satu panahan dari panahan-panahan beracun Iblis. Sesiapa meninggalkan pandangannya (dari melihat kepada yang haram) kerana takutkan Allah, nescaya Allah akan kurniakan kepadanya iman yang ia rasainya kemanisannya di dalam hatinya”.

HR Imam al-Hakim 

Imam Ahmad meriwayat dari Abu Umamah r.a. yang menceritakan bahawa Nabi s.a.w. bersabda;

مَاْ مِنْ مُسْلِمٍ يَنْظُرُ إِلَى مَحَاسِنِ امْرَأَةٍ ثُمَّ يَغُضُّ بَصَرَهُ إَلاَّ أَخْلَفَ اللّهُ لَهُ عِبَادَةَ يَجِدُ حَلاَوَتَهَا

“Tidak ada seorang muslim yang melihat kepada keelokan-keelokan seorang wanita, lalu ia menahan pandangannya (yakni ia berpaling dari melihatnya) kerana takutkan Allah, melainkan Allah akan menggantikan untuknya ibadah yang ia rasai kemanisannya”. (Lihat hadis ini dalam Tafsir Ibnu Kathir, surah an-Nur, ayat 30).

10. Hati dikuasai dan gilakan dunia

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّـهُ عِندَهُ حُسْنُ الْمَآبِ ﴿١٤ 

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan (syahwat) kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).(14)

Ali 'Imran : 14

حب الدنيا رأس كل خطيئة          رواه البيهقي في الشعب بإسناد حسن

Cintakan dunia ialah kepala kepada segala kedosaan.

HR Baihaqi

11. Dikuasai oleh penyakit resah gelisah, kesedihan, lemah dan malas
 
  عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ: 
((دَخَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ الْمَسْجِدَ فَإِذَا هُوَ بِرَجُلٍ مِنْ الْأَنْصَارِ يُقَالُ لَهُ أَبُو أُمَامَةَ فَقَالَ: يَا أَبَا أُمَامَةَ مَا لِي أَرَاكَ جَالِسًا فِي الْمَسْجِدِ فِي غَيْرِ وَقْتِ الصَّلَاةِ ؟ قَالَ: هُمُومٌ لَزِمَتْنِي، وَدُيُونٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: أَفَلَا أُعَلِّمُكَ كَلَامًا إِذَا أَنْتَ قُلْتَهُ أَذْهَبَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَمَّكَ، وَقَضَى عَنْكَ دَيْنَكَ ؟ قَالَ: قُلْتُ: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: قُلْ إِذَا أَصْبَحْتَ، وَإِذَا أَمْسَيْتَ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَقَهْرِ الرِّجَالِ، قَالَ: فَفَعَلْتُ ذَلِكَ فَأَذْهَبَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَمِّي، وَقَضَى عَنِّي دَيْنِي))
[ أبو داود ]
Pada suatu hari,  Rasulullah s.a.w masuk ke dalam masjid lalu terserempak seorang yang dipanggil Abu Umamah. Rasulullah s.a.w bersabda kepadanya: "Wahai Abu Umamah, aku lihat engkau duduk di masjid bukan pada waktu solat, kenapa?" Jawab Abu Umamah: "Dukacita dan hutang menyelubungiku, wahai Rasulullah!"

Jawab Rasulullah: "Mahukah kamu aku ajarkan suatu bacaan jika kamu membacanya Allah akan menghilangkan rasa dukacitamu dan melangsaikan hutangmu." Abu Umamah menjawab: "Ya, wahai Rasulullah." Baginda bersabda: "Apabila tiba waktu pada dan petang bacalah: اللهم إني أعوذ بك من الهم والحزن... (Doa di atas). Kata Abu Umamah: "Aku membaca doa tersebut, lalu Allah menghilangkan rasa dukacitaku dan melangsaikan hutangku."

HR Abu Daud daripada Abu Said al-Khudri

Justeru....

Jagalah dirimu baik-baik dari penyakit-penyakit hati ni...jika tidak sudah pasti jiwamu akan jadi LEMAH....

ABi

No comments: